Jumat, 31 Juli 2009

persembahan untukmu

hari ini, hari terakhir di bulan Juli.
hari ini, genap sudah usiamu di dunia ini.
menyandang status remaja 17 tahun.
menapaki masa depan cerah tanpa racun.

semakin hari kau terlihat semakin dewasa.
semakin mengerti dan semangat mengejar asa.
lupa sudah aku akan kelakuan kekanak-kanakanmu.
padahal itu belum genap 5 bulan lalu.

sejak kecil, kita sering bersama.
meski tak selalu, itu cukup membuatku mengenalmu.

masa kecil kita liburan bersama.
meski hanya menginap di rumahku, atau di rumahmu.


semakin besar kita semakin jarang bersua.

sibuk dengan kegiatan masing-masing.
tetapi komunikasi itu tak putus begitu saja.
terjalin manis meski lewat sms tak penting.

jarak usia tiga tahun bukan masalah.

aku mengerti kau, seperti kau mengertiku.

kau adalah teman bicara yang menyenangkan.
walaupun tema pembicaraan kita hanya sepakbola.

saling membanggakan klub kesayangan,
saling mengejek klub dan pemain lain,
itu sangat mengasyikkan.

kau adalah teman bermain yang tak ada duanya.
walaupun permainannya hanya kartu.

cangkulan, 41, setanan, cepe, geprokan,

maling dan polisi, serta yang paling mutakhir capsa.
akhir-akhir ini pun kau bersemangat menunjukkan permainan lain
yang ku respon dengan cibiran dan tuduhan kecurangan,
karena aku tak percaya kau bisa sulap kartu.



aku pun dianggap sebagai orang yang paling mengerti dirimu.
maka ketika ibumu ingin kau melakukan sesuatu yang kau tak mau,
aku adalah orang yang ibumu minta untuk membujukmu.

meskipun terkadang berat hati, tapi akhirnya kulakukan juga.

semata karena aku tahu kau adalah anak penurut.

karena aku yakin kau mau melakukan permintaan ibumu,

hanya saja kau tidak suka caranya.

ketika masalah itu datang,

kalau ditanya apakah aku bisa merasakan yang kau rasa,

dengan pasti kujawab ya.
perasaan tersisih dan tidak diperhatikan itu juga aku tahu.
ya, meski kau tak pernah mau jujur.


berkali ku coba menerjemahkan perasaanmu itu,

agar orang lain tahu, terutama ibumu.

atau setidaknya ayah dan kakakmu.

karena kau sama denganku,

kurang mahir mengomunikasikan perasaan.


tapi aku tak berhasil.
entah aku yang kurang lihai,
atau memang ibumu terlalu keras dan sulit disanggah.

semua itu malah memjadikanmu semakin larut,

semakin dalam berkubang dalam keputusasaan.


meski begitu,
semangat dan lelucon tak jenuh kuberikan.
agar kau tertawa, atau minimal tersenyum.
tapi ternyata kernyitan dahi itu tak jua sirna.

beban pikiran yang tidak sepantasnya kau pikul.

lalu pelampiasannya adalah nilai akademismu.

yang bukan menjadi warning ibumu,
malah menjadi sasaran empuknya, semakin menyalahkanmu.


tetapi kini semuanya sudah selesai.
ya, kau menemukan solusi yang kau anggap baik.

yang disepakati seluruh anggota keluargamu,
meski aku tahu itu keputusan yang berat.

aku pikir kau tidak akan bisa bangkit,

karena aku tahu pasti bagaimana perasaanmu.

tetapi aku salah besar.

beberapa bulan tak bertemu dirimu,

sungguh banyak perubahan yang terjadi.

meski tak langsung, aku lihat itu.

status update mu di situs jejaring sosial, cukup menjadi bukti.
pun dari ibumu, yang juga selalu update cerita tentangmu.


serius, aku tangkap itu.

kesadaranmu akan posisi saat ini,

yang memang bukan waktunya untuk bermain-main lagi.

salut aku, mengetahui kau mengakui,

bahwa kau sudah dewasa sekarang.

ya, meskipun hanya lewat message.

bisa kubayangkan betapa optimisnya dirimu

mengatakan hal itu, bila kita bertatap muka.

pikiran panjangmu untuk masa yang akan datang.
membuatku tak ragu membantumu.

mengejar apa yang kau inginkan.

menjadi anak yang bisa dibanggakan.


kriminologi UI, manajemen sumber daya lahan IPB,
teknik geologi UGM, teknik planologi ITB,

semuanya menarik untukmu.

aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu,

selalu, sepupuku.


dedicated to my lovely cousin,

Fauzan Haliman Masykuran, on his birthday, today.

happy birthday!
may Allah bless you always, bro.

you're not alone. we love you.

more than you know. more than words can say.


2 komentar:

  1. Walaupun gak kenal, titip salam kenal aja beserta ucapan selamat milad, semoga hidupnya kian manfaat dan selalu mendapatkan yang terbaik dari Allah.

    BalasHapus
  2. amiiin..
    doa yang sama buat fajar..
    makasih banyak yaa :)

    BalasHapus