Sebenernya udah cukup lama nulis ini, tapi masih disimpen di flashdisk trus lupa mau publish. Komen Fajrun di postingan sebelum ini mengingatkan kalo pernah nulis ginian. Thanks jrun :p
Hawa dan Nabi Adam berjodoh. Hawa diciptakan dari tulang
rusuk Nabi Adam. Hawa adalah seorang perempuan. Nabi Adam adalah seorang
laki-laki.
Dari premis-premis di atas, timbul pertanyaan: apakah
perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, lebih khusus lagi laki-laki
yang merupakan jodohnya?
Random yah. Hahaha. Jadi mikir aja karena kata “tulang
rusuk” begitu overrated saat ini. Betapa banyak dan semakin sering melihat orang
menggunakan kata ini untuk membahas tentang ‘jodoh’. Yeaa, topik yang sama
overrated-nya, menurutku.
“Aku mencari tulang rusukku..” “Tulang rusukku, di manakah
kau berada?” “Jika memang dirimulah tulang rusukku, kau akan kembali pada tubuh
ini..” “Mencari tulang rusuk yang hilang..” “Bersabarlah menunggu dia yang
dengan tulang rusuknya kita diciptakan :’)” “Pertemuan kita dengan pemilik
tulang rusuk yang menjadikan kita ada tidak perlu dinodai dengan pacaran..” dan
lain-lain..
Terkesan puitis sih ya emang kalau dipakai?
Mungkin nggak ada salahnya memakai kata itu, tapi aku jadi mikirin
pertanyaan di atas aja. Apakah perempuan X yang berjodoh dengan laki-laki Y
diciptakan dari tulang rusuk Y? Mikirin tentang penciptaan manusia juga
jadinya. Nabi Adam kan diciptain duluan, baru Hawa. Kalau pertanyaan itu
dijawab dengan ‘Ya’; maka semua laki-laki diciptakan terlebih dahulu, baru
jodohnya perempuan diciptakan. Muncul pertanyaan lagi, apakah yang diciptakan
lebih dahulu itu diturunkan ke dunia (lahir) lebih dahulu juga? Atau mudahnya,
apakah ia akan memiliki usia lebih tua? Kalau pertanyaan itu pun dijawab dengan
‘Ya’; maka seorang laki-laki memiliki usia yang lebih tua dari jodohnya
(perempuan). Lalu muncul lagi pertanyaan, bagaimana dengan laki-laki yang
berjodoh dengan perempuan yang lebih tua usianya?
Banyak sekali kan contohnya.
Kita ambil contoh paling mudah deh, Nabi Muhammad dengan Khadijah. Itu
bagaimana? Apa Nabi Muhammad diciptakan lebih dahulu, lalu dari tulang rusuknya
diciptakan Khadijah, namun Khadijah hadir ke dunia lebih dahulu? Atau
bagaimana? Ini masih mengacu pada perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk
laki-laki (wabil khusus laki-laki yang merupakan jodohnya). Kemudian ada lagi,
bagaimana dengan laki-laki yang memiliki pasangan lebih dari satu? Mudahnya
kita tetap menggunakan contoh Nabi Muhammad. Nabi Muhammad kan istrinya lebih
dari satu, apakah semua istrinya diciptakan dari tulang rusuk beliau? Hehehe.
Lebih lanjut lagi, yaa jadi mikirin tentang jodoh itu
sendiri sih. Sebenarnya yang dimaksud dengan jodoh itu apa, yang bagaimana, ada
berapa? Nabi Muhammad itu jodohnya siapa? Apa semua istri beliau itu jodoh
beliau? Trus kan istri Nabi ada yang janda gitu, itu gimana? Jodohnya istri
Nabi yang janda itu Nabi sendiri atau suami sebelumnya? Atau dua-duanya? Lalu
istri Nabi yang janda diciptakan dari tulang rusuk siapa, Nabi atau suami
sebelumnya? :D
Kalau dari hasil diskusi sama Mama sih gini: jodoh itu punya
batas waktu tertentu, dan baru bisa dibilang jodoh atau tidaknya itu setelah
seseorang meninggal. Misalnya perempuan X nikah sama laki-laki Y. X dan Y saat
itu adalah jodoh. Nah ketika misalnya X dan Y ini bercerai, maka jodoh mereka
berhenti sampai di situ. Bila kemudian X maupun Y ini masing-masing menikah
lagi, misal X dengan Z, Y dengan W, maka saat itu jodoh X adalah Z dan jodoh Y
adalah W. Lalu misalnya X meninggal dunia, maka benarlah jodohnya X itu memang
Z. Adapun Z, apabila setelah ditinggal meninggal oleh X dia menikah lagi,
dengan V misalnya, maka jodohnya Z
adalah V. Dan bila sampai Z meninggal ia tetap bersama V, yaa maka benar, V
adalah jodohnya. Rempong nggak? :p Itu kata Mama sih. Aku sendiri belum begitu
paham bagaimana, walaupun sebagian besar hatiku mengiyakan kata-kata Mama itu,
hehe. Waktu diskusi itu Mama ngasih contohnya Nenek sama Datuk aku (orangtua
Mama). Nenek meninggal duluan, lalu sampai akhir hayatnya Datuk nggak menikah
lagi. Jadi (menurut Mama), Nenek sama Datuk aku berjodoh. Kalau memang benar,
semoga Allah beri kesempatan bertemu dan berkumpul lagi di akhirat nanti; aamiin. :’)
Sedikit agak terjawabnya soal jodoh, tapi soal tulang rusuk
belum begitu final. Keingetan juga sama kata-kata bijak yang bilang karena
perempuan diciptakan dari tulang rusuk, gampang bengkok dsb jadi harus dijaga
hati-hati. Kalau aku pribadi sih sebenarnya menjawab pertanyaan yang ada (dari
premis awal) itu dengan ‘tidak’. Menurut pemikiranku kejadian “tulang rusuk” yang benar
hanya saat penciptaan Hawa dari Nabi Adam, selainnya dan selebihnya adalah sebuah
kiasan. Tapi wallahua'lam bishshawab :)
Oke lah. Ini cuma pemikiran random yang berawal dari ke-overrated-an
“tulang rusuk”. Bukannya nggak suka, kiasan itu bagus dan memang benar puitis.
Cuma ya nggak gitu suka aja kalo keseringan dipakai. Haha. Too much is not good :p