Kamis, 04 November 2010

karena aku juga

Sosok merah itu sendiri. Di sudut halaman. Bersandar pada tembok.
Ku dekati ia, kupegang lembut tangannya. "Hei, sedang apa?"
Ia diam.
Aku coba bertanya lagi, "Apa kabarmu hari ini?"
Ia tetap diam.
"Hei.. Jawablah.. Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"
Tak ada suara. Aku mulai putus asa.
"Baiklah kalau kau tidak mau menjawab. Kau mau aku terjemahkan semua diammu itu?"
"Aku tahu, kau merasa sendiri. Aku tahu, sekarang tak ada orang yang mengajakmu bermain dan berjalan-jalan. Aku tahu kau kesepian. Aku tahu itu semua sudah berlangsung dua bulan lamanya."
Hening.
"Kau merindukannya kan? Aku tahu. Karena aku juga."
Air mataku jatuh.

******
Sayup-sayup kudengar langkah kaki mendekat. Kak Vanya.
"Chika, ngapain kamu mojok sama sepeda Adik di sana?"

*******
Dua bulan kepergian Adik kembali pada Penciptanya.
...Dik, kakak kangen kamu. Sama seperti sepedamu di sini. Dia sendiri, tak bertuan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar