Selasa, 20 November 2012

Tulang Rusuk?

Sebenernya udah cukup lama nulis ini, tapi masih disimpen di flashdisk trus lupa mau publish. Komen Fajrun di postingan sebelum ini mengingatkan kalo pernah nulis ginian. Thanks jrun :p

Hawa dan Nabi Adam berjodoh. Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam. Hawa adalah seorang perempuan. Nabi Adam adalah seorang laki-laki.

Dari premis-premis di atas, timbul pertanyaan: apakah perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, lebih khusus lagi laki-laki yang merupakan jodohnya?

Random yah. Hahaha. Jadi mikir aja karena kata “tulang rusuk” begitu overrated saat ini. Betapa banyak dan semakin sering melihat orang menggunakan kata ini untuk membahas tentang ‘jodoh’. Yeaa, topik yang sama overrated-nya, menurutku.

“Aku mencari tulang rusukku..” “Tulang rusukku, di manakah kau berada?” “Jika memang dirimulah tulang rusukku, kau akan kembali pada tubuh ini..” “Mencari tulang rusuk yang hilang..” “Bersabarlah menunggu dia yang dengan tulang rusuknya kita diciptakan :’)” “Pertemuan kita dengan pemilik tulang rusuk yang menjadikan kita ada tidak perlu dinodai dengan pacaran..” dan lain-lain..

Terkesan puitis sih ya emang kalau dipakai?

Mungkin nggak ada salahnya memakai kata itu, tapi aku jadi mikirin pertanyaan di atas aja. Apakah perempuan X yang berjodoh dengan laki-laki Y diciptakan dari tulang rusuk Y? Mikirin tentang penciptaan manusia juga jadinya. Nabi Adam kan diciptain duluan, baru Hawa. Kalau pertanyaan itu dijawab dengan ‘Ya’; maka semua laki-laki diciptakan terlebih dahulu, baru jodohnya perempuan diciptakan. Muncul pertanyaan lagi, apakah yang diciptakan lebih dahulu itu diturunkan ke dunia (lahir) lebih dahulu juga? Atau mudahnya, apakah ia akan memiliki usia lebih tua? Kalau pertanyaan itu pun dijawab dengan ‘Ya’; maka seorang laki-laki memiliki usia yang lebih tua dari jodohnya (perempuan). Lalu muncul lagi pertanyaan, bagaimana dengan laki-laki yang berjodoh dengan perempuan yang lebih tua usianya? 

Banyak sekali kan contohnya. Kita ambil contoh paling mudah deh, Nabi Muhammad dengan Khadijah. Itu bagaimana? Apa Nabi Muhammad diciptakan lebih dahulu, lalu dari tulang rusuknya diciptakan Khadijah, namun Khadijah hadir ke dunia lebih dahulu? Atau bagaimana? Ini masih mengacu pada perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk laki-laki (wabil khusus laki-laki yang merupakan jodohnya). Kemudian ada lagi, bagaimana dengan laki-laki yang memiliki pasangan lebih dari satu? Mudahnya kita tetap menggunakan contoh Nabi Muhammad. Nabi Muhammad kan istrinya lebih dari satu, apakah semua istrinya diciptakan dari tulang rusuk beliau? Hehehe.

Lebih lanjut lagi, yaa jadi mikirin tentang jodoh itu sendiri sih. Sebenarnya yang dimaksud dengan jodoh itu apa, yang bagaimana, ada berapa? Nabi Muhammad itu jodohnya siapa? Apa semua istri beliau itu jodoh beliau? Trus kan istri Nabi ada yang janda gitu, itu gimana? Jodohnya istri Nabi yang janda itu Nabi sendiri atau suami sebelumnya? Atau dua-duanya? Lalu istri Nabi yang janda diciptakan dari tulang rusuk siapa, Nabi atau suami sebelumnya? :D

Kalau dari hasil diskusi sama Mama sih gini: jodoh itu punya batas waktu tertentu, dan baru bisa dibilang jodoh atau tidaknya itu setelah seseorang meninggal. Misalnya perempuan X nikah sama laki-laki Y. X dan Y saat itu adalah jodoh. Nah ketika misalnya X dan Y ini bercerai, maka jodoh mereka berhenti sampai di situ. Bila kemudian X maupun Y ini masing-masing menikah lagi, misal X dengan Z, Y dengan W, maka saat itu jodoh X adalah Z dan jodoh Y adalah W. Lalu misalnya X meninggal dunia, maka benarlah jodohnya X itu memang Z. Adapun Z, apabila setelah ditinggal meninggal oleh X dia menikah lagi, dengan V  misalnya, maka jodohnya Z adalah V. Dan bila sampai Z meninggal ia tetap bersama V, yaa maka benar, V adalah jodohnya. Rempong nggak? :p Itu kata Mama sih. Aku sendiri belum begitu paham bagaimana, walaupun sebagian besar hatiku mengiyakan kata-kata Mama itu, hehe. Waktu diskusi itu Mama ngasih contohnya Nenek sama Datuk aku (orangtua Mama). Nenek meninggal duluan, lalu sampai akhir hayatnya Datuk nggak menikah lagi. Jadi (menurut Mama), Nenek sama Datuk aku berjodoh. Kalau memang benar, semoga Allah beri kesempatan bertemu dan berkumpul lagi di akhirat nanti; aamiin. :’)

Sedikit agak terjawabnya soal jodoh, tapi soal tulang rusuk belum begitu final. Keingetan juga sama kata-kata bijak yang bilang karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk, gampang bengkok dsb jadi harus dijaga hati-hati. Kalau aku pribadi sih sebenarnya menjawab pertanyaan yang ada (dari premis awal) itu dengan ‘tidak’. Menurut pemikiranku kejadian “tulang rusuk” yang benar hanya saat penciptaan Hawa dari Nabi Adam, selainnya dan selebihnya adalah sebuah kiasan. Tapi wallahua'lam bishshawab :)

Oke lah. Ini cuma pemikiran random yang berawal dari ke-overrated-an “tulang rusuk”. Bukannya nggak suka, kiasan itu bagus dan memang benar puitis. Cuma ya nggak gitu suka aja kalo keseringan dipakai. Haha. Too much is not good :p

6 komentar:

  1. iyak, dulu kan jarang banget yang pake istilah tulang rusuk, yang gua tau si cuma sekitaran anak2 rohis, skarang ngeluber kemana2, semua orang mengatakannya, jadi agak bosan sih memang, kurang puitis lagi, ehhehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kaan, bosen kaan. haha. sebenernya gw juga mau bilang kurang puitis jrun, tapi nggak tega :p banyak yg suka gombal pake kata2 itu sih hahaha

      Hapus
  2. iya jadi literally tulang rusuk cuma untuk Adam AS dan Siti Hawa ya lov.. Makasih untuk pencerahannya. dan salam buat mamah, kiss kiss. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa itu kesimpulan pribadi sih lov, yang benernya Allahua'lam :) siaap, salam segera disampaikan ^^

      Hapus
  3. mamanya ate keren banget,
    ngomongin jodoh pake matematika diskrit :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. uweew, kesannya jadi keren abis kalo ada istilahnya haha. matematika diskrit tuh yang kayak mana yak chih? *maklum anak IPA nyebrang :D

      Hapus